Isu Kurikulum 2013 Yang Tak Berujung
Paham atau Hampa? Baik atau Buruk?
Pendidikan di Indonesia makin hari makin pucat. Penggunaan kurikulum yang tidak tepat seringkali menjadi akar menuju kebuntuan. Kurikulum 2013, dapat disebut kurikulum golongan berat. Berbagai artikel mengatakan bahwa kurikulum 2013 ternyata sangat berdampak pada peserta didik, entah itu berdampak baik ataupun buruk. Tetapi, salah satu dasar utama penggunaan kurikulum 2013 yaitu ingin membuat siswa menjadi lebih aktif karena disini guru hanya berperan sebagai fasilitator yang artinya peran siswa dalam KBM lebih besar daripada guru. Pertanyaannya adalah apakah penggunaan kurikulum 2013 sudah tepat bagi siswa di Indonesia?.
Melalui observasi berdasarkan pengalaman dan pengamatan, ditemukan bahwa dampak buruk ternyata lebih banyak diterima oleh siswa. Permasalahan selalu sama, yaitu keluhan dari peserta didik. Keluhan tersebut muncul akibat proses pembelajaran yang tidak sesuai dan mungkin tidak diharapkan peserta didik. Entah kenapa banyak peserta didik yang terbebani dan kewalahan akibat penggunaan kurikulum ini, terjadi gejala utama yang sering muncul pada peserta didik yaitu, kelelahan. Kelelahan bisa berdampak pada performa dan nilai siswa apabila tidak ditangani, apalagi ditunjang oleh banyaknya kegiatan tambahan yang dimiliki siswa, hal itu juga akan sangat berdampak buruk pada siswa. Banyak siswa yang mulai jenuh, bosan, apalagi mengantuk saat pembelajaran dikarenakan proses pembelajaran yang juga kurang menarik dan memikat. Selain itu, karena kelelahan siswa juga sering tidak mengerjakan tugas rumah yang dikerjakan, sehingga mereka lebih sering mencontek dan mengerjakannya di sekolah dengan anggapan bahwa hal tersebut akan mempermudah dan meringankan bebannya saat dirumah.
sumber: VethoTigelrito
Terlebih lagi sebelumnya siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran pasif, yang mengakibatkan siswa akan sulit beradaptasi mengubah dirinya menjadi pembelajar yang aktif, hal itu dapat berdampak pada otak siswa yang mungkin belum siap untuk bekerja 2 kali lebih giat. Pembelajar pasif yang biasanya hanya menunggu perintah dan penjelasan dari guru, sekarang seperti dipaksa untuk melakukan semuanya sendiri. Dan pada akhirnya, tujuan awal kurikulum 2013 menjadi buntu dan mungkin lebih buruk lagi.
Referensi:
http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/pawiyatan/article/view/800
https://www.suara.com/tekno/2019/11/02/104500/lihat-muridnya-mengantuk-guru-ini-lakukan- hal-tak-terduga?page=all
Komentar
Posting Komentar